PENGARUH PENDENGARAN PADA PERKEMBANGAN BICARA DAN BAHASA ANAK TUNARUNGU
Perkembangan
bahasa dan bicara berkaitan erat dengan ketajaman pendengaran. Akibat
terbatasnya ketajaman pendengaran, anak tunarungu tidak mampu mendengar dengan
baik. Dengan demikian pada anak tunarungu tidak terjadi proses peniruan suara
setelah masa meraban, proses peniruannya hanya terbatas pada peniruan visual.
Selanjutnya dalam perkembangan bicara dan bahasa, anak tunarungu memerlukan pembinaan
secara khusus dan intensif sesuai dengan kemampuan dan taraf ketunarunguannya.
Bahasa
merupakan alat komunikasi yang dipergunakan manusia dalam mengadakan hubungan
dengan sesamanya.
Hal ini berarti bila sekelompok manusia memiliki bahasa yang sama, maka mereka akan dapat saling bertukar pikiran mengenai segala sesuatu yang dialami secara konkret maupun yang abstrak. Tanpa mengenal bahasa yang digunakan suatu masyarakat, kita sukar mengambil bagian dalam kehidupan sosial mereka, sebab hal tersebut terutama dilakukan dengan media bahasa. Dengan demikian bila kita memiliki kemampuan berbahasa berarti kita memiliki media untuk berkomunikasi.
Hal ini berarti bila sekelompok manusia memiliki bahasa yang sama, maka mereka akan dapat saling bertukar pikiran mengenai segala sesuatu yang dialami secara konkret maupun yang abstrak. Tanpa mengenal bahasa yang digunakan suatu masyarakat, kita sukar mengambil bagian dalam kehidupan sosial mereka, sebab hal tersebut terutama dilakukan dengan media bahasa. Dengan demikian bila kita memiliki kemampuan berbahasa berarti kita memiliki media untuk berkomunikasi.
Bahasa
mempunyai fungsi dan peranan pokok sebagai media untuk berkomunikasi. Dalam
fungsinya dapat pula dibedakan berbagai peran lain dari bahasa seperti :
· Bahasa sebagai wahana untuk mengadakan
kontak/hubungan.
· Untuk mengungkapkan perasaan,
kebutuhan, dan keinginan.
· Untuk mengatur dan menguasai tingkah
laku orang lain.
· Untuk pemberian informasi.
· Untuk memperoleh pengetahuan
(Depdikbud, 1987:27)
Dengan
demikian bila seorang anak memiliki kemampuan berbahasa mereka akan memiliki
saranaa untuk mengembangkan segi sosial, emosional, maupun intelektualnya.
Mereka akan memiliki kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dan keinginannya
terhadap sesama, dapat memperoleh pengetahuan, dan saling bertukar pikiran.
Perkembangan
kemampuan bahasa dan komunikasi anak tunarungu terutama yang tergolong
tunarungu total tentu tidak mungkin untuk sampai pada penguasaan bahasa melalui
pendengaranny, melainkan harus melalui penglihatannya dan memanfaatkan sisa
pendengarannya. Oleh sebab itu komunikasi bagi anak tunarungu aaaamempregunakan
segala aspek yang ada pada dirinya.
Adapun
berbagai media komunikasi yang dapat digunakan sebagai berikut :
·
Bagi anak tunarungu yang mampu bicara, tetap menggunakan bicara
sebagai media dan membacaa ujaran sebagai sarana penerimaan dari pihak anak
tunarungu.
·
Menggunakan media tulisan dan membaca sebagai sarana penerimaannya.
·
Menggunakan isyarat sebagai media.
Sumber: Soemantri,
Sutjihati.2006.Psikologi Anak Luar Biasa.Jakarta:
Refika Aditama
Komentar
Posting Komentar